.breadcrumbs{padding:0 5px 5px 0;margin:0 0 5px;font-size:11px;border-bottom:1px dotted #ccc;font-weight:normal} Islam Mosque
Badaris Cengkareng. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kamis, 02 Agustus 2012

BAHAYA FITNAH PARA PENDUSTA!!!

Dalam sejarah Islam terkenal sebuah kisah besar tentang fitnah yang menimpa ‘Aisyah RA istri Rasulullah SAW, yang telah diftnah berbuat selingkuh dengan salah seorang shahabat bernama Shafwan bin Mu’aththal. Orang-orang munafiq menghembuskan fitnah itu dalam rangka mendiskreditkan keluarga Rasulullah SAW.
Dengan menyebarkan fitnah itu mereka berharap bahwa Rasulullah SAW beserta keluarganya akan kehilangan kepercayaan dari kaum muslimin. Kepercayaan adalah pintu kesetiaan, kesetiaan adalah pintu untuk mendapatkan dukungan dan dukungan adalah pintu untuk meraih keberhasilan. Maka untuk menggagalkan dukungan dari kaum muslimin, orang-orang munafiq menebarkan fitnah untuk menghilangkan kepercayaan kaum muslimin kepada Rasulullah dan keluarganya.
Begitu besarnya bahaya fitnah tersebut terhadap kelangsungan dakwah Rasulullah SAW, maka Allah merasa perlu membersihkan nama ‘Aisyah dengan menurunkan beberapa ayat-Nya, QS. An-Nuur : 12

لَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ

“Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata”. Juga firman Allah yang artinya, “(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar”. [QS. An-Nuur : 15-16]
Allah juga menandaskan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan [QS Al Baqarah : 191].
Bermula dari fitnah keluarga bisa bubrah dan persatuan umat bisa terbelah. Berangkat dari fitnah perang antar negara bisa pecah. Amerika Serikat pernah menyebarkan fitnah bahwa regim Saddam Hussein memproduksi dan menyimpan senjata pemusnah massal.
Begitu intensifnya pemberitaan itu, sehingga masyarakat internasional mempercayai dan memberikan legitimasi bagi AS untuk menyerang Irak. Puluhan bahkan mungkin ratusan ribu nyawa melayang karena fitnah itu. Untuk itu Allah mengancam orang yang menyebarkan fitnah terhadap orang-orang beriman dengan adzab yang membakar di dalam neraka Jahannam, kecuali kalau mereka bertaubat [QS. Al-Buruj : 10] bila tidak bertaubat maka mereka akan memperoleh balasan sesuai dengan  konstribusinya dalam penyebaran fitnah tersebut. Mereka yang paling intens dalam menyebarkannya akan mendapatkan adzab yang besar. [QS. An-Nuur : 11].
Diantara sesama orang beriman harus tumbuh sikap saling mempercayai. Dia tidak suka mendengar berita kejelekan atau kejahatan orang beriman yang lain, sebagaimana dia tidak suka kalau dirinya diberitakan seperti itu juga. Dia akan senantiasa khusnudhon terhadap sesama saudara seiman.
Seandainya tersebar berita bohong atau fitnah terhadap orang beriman, dia tidak akan mempercayainya.  Di dalam hatinya ada bisikan: “Orang beriman itu tidak mungkin berbuat jahat“. Kalau jahat pasti dia bukan orang beriman. Kalau orang beriman kok diberitakan berbuat jahat, maka beritanya itu yang perlu dibuktikan kebenarannya dulu. Maka dalam Islam dikenal istilah tabayyun, mencari penjelasan tentang kebenaran suatu berita. Perlu dilakukan check and recheck terhadap kebenaran suatu berita, kalau perlu cross check agar terungkap kebenaran yang sesungguhnya. Sehingga informasi yang masuk tidak salah, dan keputusan yang diambil tidak mendatangkan mushibah, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. Al-Hujuraat : 6,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Semoga Allah selamatkan kita dari fitnah dan berbuat fitnah. ***
Al-Ustadz  Drs. Ahmad Sukina
Ketua Umum Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA)

Selasa, 31 Juli 2012

engkau berharga

kenakan hijab maka engkau berharga, dan akan dihargai yg berharga pula | bila direndahkan, pasti dia tak cukup berharga untuk didengar

tersebab kewajiban yang dijalankan lantas Allah menyayang | dan bila aurat wajib ditutup, semoga hijab jadi sebab cinta Allah padamu :)

tersebab pujian Allah maka celaan manusia tiada makna | maka hijab tiada perlu manusia menyokong, cukup Allah sebaik pendukung

hijab adalah hiasan | membuat terpandang dan sejuk dipandang

bila setiap kesulitan menetapi jalan syariat diganjar pahala | bukankah lebih afdhal engkau berhijab bila engkau rasa itu sulit?

setiap olokan yg datang pada Muslimah berhijab adalah pengurang dosanya | dan pujian yg datang kepadanya bagai saksi kebaikannya

dengan hijab, Muslimah memang belum tentu masuk surga Allah | namun tidak berhijab sudah pasti buat Muslimah sulit "mencium wangi surga"

cara termudah dan terbaik berbangga dengan keislaman bagi Muslimah, adalah dengan berhijab | "sesungguhnya aku bagian dari Muslim!"

cinta itu

1. cinta itu ajeg dan bersabar | nafsu itu memburu dan terburu-buru

2. cinta itu pengorbanan | nafsu itu menuntut korban

3. cinta itu bicara masa depan | nafsu itu yang penting sekarang

4. cinta itu tak habis, abadi sepanjang masa | nafsu itu habis dalam sesaat saja

5. cinta itu inginkan kebaikan | nafsu itu menyangka inginkan kebaikan

6. cinta itu menyadari | nafsu membuat lupa diri

7. cinta itu berbagi | nafsu itu egois

8. cinta itu merindu yang sudah pasti | nafsu itu menggalau yang belum pasti

9. cinta berarti melindungi | nafsu itu seringnya mengancam

10. cinta itu ibadah | nafsu itu maksiat

11. cinta diterangi jujur | nafsu diselimuti dusta

12. cinta itu menikah | nafsu itu pacaran

Niat Puasa






Pertanyaan:

Assalamu’alaikum
Ustadz, niat puasa Ramadhan yang benar bagaimana? Apakah cukup satu kali untuk 1 bulan penuh atau tiap malam kita selalu niat.
Terima kasih atas jawabannya

Dari: Adi

Jawaban:

Wa’alaikumussalam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah
 
KonsultasiSyariah.com beberapa kali mendapatkan pertanyaan tentang tata cara niat puasa Ramadhan, ada juga yang menanyakan lafadz niat puasa Ramadhan. Semoga keterangan berikut bisa memenuhi apa yang diharapkan.

Pertama, dari mana asal melafalkan niat?

Keterangan yang kami pahami, munculnya anjuran melafalkan niat ketika beribadah, berawal dari kesalah-pahaman terhadap pernyataan Imam As-Syafi’i terkait tata cara shalat. 

Imam As-Syafi’i pernah menjelaskan:
 
الصَّلَاةِ لَا تَصِحُّ إلَّا بِالنُّطْقِ
“….shalat itu tidak sah kecuali dengan an-nuthq.” (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3:277)

An nuthq artinya berbicara atau mengucapkan. Sebagian Syafi’iyah memaknai an nuthq di sini dengan melafalkan niat. Padahal ini adalah salah paham terhadap maksud beliau rahimahullah. Dijelaskan oleh An Nawawi bahwa yang dimaksud dengan an nuthq di sini bukanlah mengeraskan bacaan niat. Namun maksudnya adalah mengucapkan takbiratul ihram

An-Nawawi mengatakan,

قَالَ أَصْحَابُنَا غَلِطَ هَذَا الْقَائِلُ وَلَيْسَ مُرَادُ الشَّافِعِيِّ بِالنُّطْقِ فِي الصَّلَاةِ هَذَا بَلْ مُرَادُهُ التَّكْبِيرُ
“Ulama kami (syafi’iyah) mengatakan, ‘Orang yang memaknai demikian adalah keliru. Yang dimaksud As Syafi’i dengan an nuthq ketika shalat bukanlah melafalkan niat namun maksud beliau adalah takbiratul ihram’.” (Al Majmu’, 3:277).

Kesalahpahaman ini juga dibantah oleh Abul Hasan Al Mawardi As Syafi’i, beliau mengatakan,

فَتَأَوَّلَ ذَلِكَ – الزُّبَيْرِيُّ – عَلَى وُجُوبِ النُّطْقِ فِي النِّيَّةِ ، وَهَذَا فَاسِدٌ ، وَإِنَّمَا أَرَادَ وُجُوبَ النُّطْق بِالتَّكْبِيرِ
Az Zubairi telah salah dalam menakwil ucapan Imam Syafi’i dengan wajibnya mengucapkan niat ketika shalat. Ini adalah takwil yang salah, yang dimaksudkan wajibnya mengucapkan adalah ketika ketika takbiratul ihram.” (Al-Hawi Al-Kabir, 2:204).

Karena kesalah-pahaman ini, banyak kiyai yang mengkalim bermadzhab syafiiyah di tempat kita yang mengajarkan lafal niat ketika shalat. 

Selanjutnya masyarakat memahami bahwa itu juga berlaku untuk semua amal ibadah. Sehingga muncullah lafal niat wudhu, niat tayamum, niat mandi besar, niat puasa, niat zakat, niat sedekah, dst. Sayangnya, pak kiyai tidak mengajarkan lafal niat untuk semua bentuk ibadah. Di saat itulah, banyak masyarakat yang kebingungan, bagaimana cara niat ibadah yang belum dia hafal lafalnya?

Itu artinya, anjuran melafalkan niat yang diajarkan sebagian dai, telah menjadi sebab timbulnya keraguan bagi masyarakat dalam kehidupan beragamanya. Padahal ragam ibadah dalam Islam sangat banyak. Tentu saja, masyarakat akan kerepotan jika harus menghafal semua lafal niat tersebut. 

Padahal bukankah Islam adalah agama yang sangat mudah? Jika demikian, berarti itu bukan bagian dari syariat Islam.

Beberapa waktu yang lalu, KonsultasiSyariah.com mendapat pertanyaan yang cukup aneh, bagaimana lafal niat sahur yang benar? Meskipun pertanyaan ini bukan main-main, namun kami sempat terheran ketika ada orang yang sampai kebingungan dengan niat sahur. Bukankah ketika orang itu makan menjelang subuh, dalam rangka berpuasa di siang harinya, bisa dipastikan dia sudah berniat sahur?

Lagi-lagi, menetapkan amal yang tidak disyariatkan, pasti akan memberikan dampak yang lebih buruk dari pada manfaat yang didapatkan.


Kedua, sesungguhnya niat adalah amal hati
Siapapun ulama sepakat dengan hal ini. Niat adalah amal hati, dan bukan amal lisan.

Imam An-Nawawi mengatakan:

النية في جميع العبادات معتبرة بالقلب ولا يكفي فيها نطق اللسان مع غفلة القلب ولا يشترط
“Niat dalam semua ibadah yang dinilai adalah hati, dan tidak cukup dengan ucapan lisan sementara hatinya tidak sadar. Dan tidak disyaratkan dilafalkan,…” (Raudhah at-Thalibin, 1:84)

Dalam buku yang sama, beliau juga menegaskan:

لا يصح الصوم إلا بالنية ومحلها القلب ولا يشترط النطق بلا خلاف
“Tidak sah puasa kecuali dengan niat, dan tempatnya adalah hati. Dan tidak disyaratkan harus diucapkan, tanpa ada perselisihan ulama…” (Raudhah at-Thalibin, 1:268)

Dalam I’anatut Thalibin –salah satu buku rujukan bagi syafiiyah di Indonesia–, Imam Abu Bakr ad-Dimyathi As-Syafii juga menegaskan:

أن النية في القلب لا باللفظ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليه
“Sesungguhnya niat itu di hati bukan dengan diucapkan. Memaksakan diri dengan mengucapkan niat, termasuk perbuatan yang tidak butuh dilakukan.” (I’anatut Thalibin, 1:65).

Tentu saja keterangan para ulama dalam hal ini sangat banyak. Semoga 3 keterangan dari ulama syafiiyah di atas, bisa mewakili. Mengingat niat tempatnya di hati, maka memindahkan niat ini di lisan berarti memindahkan amal ibadah bukan pada tempatnya. Dan tentu saja, ini bukan cara yang benar dalam beribadah.


Ketiga, inti niat.

Mengingat niat adalah amal hati, maka inti niat adalah keinginan. 

Ketika Anda menginginkan untuk melakukan seuatu maka Anda sudah dianggap berniat. Baik amal ibadah maupun selain ibadah. Ketika Anda ingin makan, kemudian Anda mengambil makanan sampai Anda memakannya, maka Anda sudah dianggap niat makan. 

Demikian halnya ketika Anda hendak shalat dzuhur, Anda mengambil wudhu kemudian berangkat ke masjid di siang hari yang panas, sampai Anda melaksanakan shalat, tentu Anda sudah dianggap berniat.

Artinya modal utama niat adalah kesadaran. Ketika Anda sadar dengan apa yang akan Anda kerjakan, kemudian Anda berkeinginan untuk mengamalkannya maka Anda sudah dianggap berniat. Ketika Anda sadar bahwa besok Ramadhan, kemudian Anda bertekad besok akan puasa maka Anda sudah dianggap berniat. Apalagi jika malam harinya Anda taraweh dan makan sahur. Tentu ibadah semacam ini tidak mungkin Anda lakukan, kecuali karena Anda sadar bahwa esok pagi Anda akan berpuasa Ramadhan. Itulah niat.

Syaikhul Islam pernah ditanya seperti berikut:

Bagaimana penjelasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang niat puasa Ramadhan; apakah kita harus berniat setiap hari atau tidak?
Jawaban beliau:

كُلُّ مَنْ عَلِمَ أَنَّ غَدًا مِنْ رَمَضَانَ وَهُوَ يُرِيدُ صَوْمَهُ فَقَدْ نَوَى صَوْمَهُ سَوَاءٌ تَلَفَّظَ بِالنِّيَّةِ أَوْ لَمْ يَتَلَفَّظْ . وَهَذَا فِعْلُ عَامَّةِ الْمُسْلِمِينَ كُلُّهُمْ يَنْوِي الصِّيَامَ
“Setiap orang yang tahu bahwa esok hari adalah Ramadhan dan dia ingin berpuasa, maka secara otomatis dia telah berniat berpuasa. Baik dia lafalkan niatnya maupun tidak ia ucapkan. Ini adalah perbuatan kaum muslimin secara umum; setiap muslim berniat untuk berpuasa.” (Majmu’ Fatawa, 6:79)


Keempat, niat puasa Ramadhan

Untuk puasa wajib, seorang muslim wajib berniat sebelum masuk waktu subuh. Hal ini berdasarkan hadis dari Hafshah radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من لم يُبَيِّتِ الصيامَ من الليل فلا صيامَ له
Barangsiapa yang belum berniat puasa di malam hari (sebelum subuh) maka puasanya batal.” (HR. An Nasa’i dan dishahihkan Al Albani)

Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ، فَلَا صِيَامَ لَهُ

Barangsiapa yang belum berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud, Ibnu khuzaimah, baihaqi)

Ketentuan ini berbeda dengan puasa sunah. Berdasarkan riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui Aisyah di siang hari di luar Ramadhan, kemudian beliau bertyanya:

هَلْ عِنْدَكُمْ غَدَاءٌ؟ وَإِلَّا , فَإِنِّي صَائِمٌ
“Apa kamu punya makanan untuk sarapan? Jika tidak, saya tak puasa.” (HR. Nasai, Ad-daruquthni, Ibnu Khuzaimah)


Kelima, apakah boleh berniat puasa langsung sebulan penuh, ataukah harus tiap malam mengulang niat?
Pada prinsipnya, ketika Anda sadar bahwan besok pagi mau puasa, maka Anda sudah dianggap berniat. Apalagi jika Anda makan sahur. Bisa dipastikan Anda sudah niat.
Namun bolehkah seseorang melakukan niat di awal Ramadhan untuk berpuasa penuh satu bulan? Sehingga Andaipun dia lupa atau ada faktor lainnya, sehingga tidak sempat berkeinginan puasa, Anda tetap sah puasanya.
Dalam hal ini ulama berbeda pendapat. Insya Allah pendapat yang kuat adalah boleh. Keterangan selengkapnya bisa Anda baca di:

http://www.konsultasisyariah.com/niat-puasa/

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)







Senin, 30 Juli 2012

Cara Tayamum yang Benar

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum. Saya ingin menanyakan: bagaimana (cara) melakukan tayamum yang benar, dan apa dalilnya? Syukran (terima kasih).
Iqbal Tawaqal (iqbalel***@****.co.id)

Jawaban
:

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.

Bismillah

Tentang tata cara tayamum, disebutkan dalam riwayat berikut,
“Dari Ammar bin Yasir radhiallahu ‘anhu, beliau menceritakan, ‘Saya pernah junub dan tidak mendapatkan air. Akhirnya, saya berguling-guling di tanah, kemudian saya melaksanakan shalat. Lalu, saya ceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pun bersabda, ‘Kamu cukup melakukan seperti ini (beliau menepukkan kedua telapak tangannya di tanah, lalu beliau meniupnya, kemudian beliau usapkan di wajah dan dua telapak tangan [sampai pergelangan]).”” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diperbolehkan juga untuk bertayamum dengan menggunakan tembok, berdasakan hadis dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertayamum dengan menggunakan tembok, yaitu dengan mengusapkan telapak tangan ke tembok, kemudian beliau usapkan ke wajah dan telapak tangan (sampai pergelangan). (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga bermanfaat.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits, (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

32 Ilmu.. Belajar Yuk ^_^

1. lelaki dan wanita, sama dicipta sempurna | mereka dicipta sebaik-baik penciptaan oleh Sang Pencipta

2. adapun perbedaan diantara mereka bukan berarti pilih kasih | ia dimaksudkan melengkapi satu sama lain hingga utuh

3. bagi Muslimah, ia dapatkan kehormatan dari Allah dengan miliki rahim | ang membentuk hubungan kerabat, silaturahim

4. karena itulah wanita selalu didatangi tamu bulanan | bukan sebagai hukuman namun sebagai tanda kesuburan

5. maka haid harusnya tidak dianggap jadi beban | itu hanya bentuk ibadah kepada Allah dengan cara yang lain

6. saat haid shalat yg ditinggal karena Allah adalah pahala | larangan-larangan yang ditaati karena Allah berbuah surga

7. jangan dikira tak dapat lakukan shalat saat haid sebagai pengurang kebaikan | bila itu diperbuat karena Allah itu sebenar kebaikan

8. lagipula, tidak semua ibadah terlarang dilakukan saat haid | masih banyak sekali ibadah yang tetap bisa dibuat saat haid

9. membaca Al-Qur'an, dzikrullah, membaca buku-buku Islam, berdoa, ikuti kajian Islam dan sebagainya, takkan pernah habis kebaikan bagimu :)

10. membaca Al-Qur'an? bukankah tidak boleh dalam keadaan tak suci? | begitulah pemahaman umum, mari kaji dalil kebolehannya

11. pertama-tama, ini adl dalil yg melandasinya, "tidak menyentuhnya (Al-Qur'an) kecuali orang-orang yg disucikan" (QS 56:79)

12. juga hadits shahih dari Nabi Muhammad saw, "tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci” (HR Al Hakim)

13. maka kedua dalil diatas cukup menjadi alasan | tidak bolehnya wanita haid (tak suci) atau lelaki junub (tak suci) menyentuh Al-Qur'an

14. maka mushaf Al-Qur'an (lembaran-lembaran Al-Qur'an), termasuk sampul dan keseluruhan buku, harus disentuh dlm keadaan suci

15. namun dalil diatas membahas tentang menyentuh Al-Qur'an | bukan hukum membaca Al-Qur'an | mari kita simak dalil lain

16. satu waktu Rasulullah dan Aisyah sedang ingin melaksanakan umrah | namun Aisyah dapatkan haid pada masa itu

17. "lalu berhajilah, lakukan apa yg dilakukan oleh orang yg berhaji kecuali thawaf dan shalat” (HR Bukhari Muslim)

18. bila membaca Al-Qur'an adl termasuk amalan utama bagi yg berhaji | maka ini menunjukkan bolehnya wanita haid membaca Al-Qur'an

19. Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al-Fatawa juga menyetujui pendapat demikian | bahwa Muslimah boleh membaca Al-Qur'an saat haid

20. boleh membaca Al-Qur'an saat haid | hanya saja bagi wnaita haid, dilarang mereka untuk menyentuh Al-Qur'an ketika membaca Al-Qur'an

21. maka silahkan membaca Al-Qur'an, dan gunakan sarung tangan atau kain untuk memegang mushaf Al-Qur'an dan membalikkan halamannya

22. kesimpulannya diperbolehkan membaca Al Qur’an bagi wanita haid dan nifas, asalkan tidak menyentuh mushaf Al Qur’an

23. inilah pendapat Imam Malik, Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal, juga Imam Bukhari, Ibnu Hazm, dan Ibnu Taimiyah

24. mengenai membaca Al-Qur'an dalam keadaan hadats kecil, maka itu boleh saja, namun lebih utama memiliki wudhu

25. “kaum muslim bersepakat bolehnya membaca Al-Quran untuk org yg hadats kecil, lebih utama hendaknya dia berwudhu" (Imam Nawawi)

26. bagaimana membaca hafalan Al-Qur'an? | maka ia dibolehkan baik dlm keadaan hadats besar atau hadats kecil

27. dekati Al-Qur'an, ia bacaan terbaik dimuka bumi | bila TL terus kita pantau, Al-Qur'an lebih layak di kaji :)

28. begitu pula ikuti kajian di masjid, dalil yg dipakai sama, ketika Rasul perbolehkan segala hal pada Aisyah kecuali thawaf dan shalat

29. maka ada pendapat yang mengatakan bahwa Muslimah haid pun boleh memasuki masjid selama ada keperluan ikuti kajian

30. tentu saja selama Muslimah yg sedang haid ini bisa menjaga tidak mengotori masjid dan tempat shalat :)

31. demikian yg bisa kita share, kebenaran milik Allah | pendapat lain bukan berarti salah, selama ada dalil, beda itu boleh :)

32. termasuk amal yg boleh dilakukan saat haid: memotong rambut dan kuku | dan tidak perlu dikumpulkan untuk dicuci pas suci :)

Pujian Allah ni.. Mau?

bagaikan kepuasan yg terasa saat tegukan pertama berbuka | begitu pula kepuasan saat engkau jagakan auratmu sampai tiba saat berbuka :D

hijab itu membuat syaithan putus asa, dan membuat bidadari cemburu | 

hijab juga hindarkan lelaki dari dosa, hindarkan mereka berbuat keliru
jika shaum  pertanda taat, mesti dilengkapi dengan shalat | 

engkau manis bukan karena pandai pamer aurat, engkau cantik karena syahadat

bila Allah sudah memuji wahai Muslimah berhijab, apa arti pujian selain-Nya?|

bila Rasul telah pinta berhijab, maukah engkau memenuhi?

ramadhan adalah bulan dimana doa diterima tanpa hijab | 

mari kita doakan tiap Muslimah diberi kemudahan kenakan hijab :)

Semua Milik Allah Tau.. ^_^

makanan dan minuman yang kita tinggalkan tidaklah sampai kepada Allah | ketaatan kita yang diterima-Nya, dan ketaatan adalah pengorbanan.
 
hijab terkadang panas, hijab bisa jadi menuai olokan, hijab buatmu tak terbiasa | tapi ingatlah selalu bahwa ketaatan adalah pengorbanan
menyendiri hingga halal itu sulit, menolak pacaran membuat dicela, menahan nafsu jelas tak mudah | bukankah ketaatan adalah pengorbanan?

lagipula apa yang sebenarnya kita korbankan? semuanya milik Allah | pantaskah menolak ayat hijab dari Allah? sedang dirimu utuh milik-Nya?
 
lagipula tiap nikmat adalah hak Allah dan bahagia adalah pemberian-Nya | tak cukupkah janji bahagia dari-Nya bila engkau tolak pacaran?

karena semua dari Allah dan akan kembali kepada Allah | maka tidak terlalu banyak Allah meminta | agar kita taat tanpa syarat pada-Nya!

Udah Putusin Aja.. ^_^

01. pacaran itu permainan, nikah itu keseriusan | mau dimainin atau diseriusin? 

02. inggris, 1 cewek rata2 pacaran dgn 24 pria beda sblm nikah (survei UKDating) | artinya? 96% pacar akan putus! | mending skrg #UdahPutusinAja
 
03. pacaran dikit-dikit galau, dikit-dikit galau | galau kok dikit-dikit #UdahPutusinAja
 
04. pacaran itu abisin duit, nikah kemungkinan cuma 4% | pahala jelas nggak dapet, maksiat numpuk, hayuu
 
05. pacaran enak sebentar, sakit seumur-umur | dan enaknya cowok doang, cewek mah tekor! #UdahPutusinAja
 
06. "pacaran kan perkenalan?" | betul, kan sudah sy bilang, kenalan doang, main2, nggak serius!
 
07. mau bukti pacaran itu nggak serius? hayu tanya "kapan kita nikah?" | anda akan menemukan lelaki itu ngarang bebas, mati gaya
 
08. pas jadipacar aja nyusahin, ngutanglah, minta macem2lah, ajak maksiat lah | pas nikah, dia nyusahin lo dgn begitu sama cewe lain =_
 
09. segera halalkan hubungan dengan nikah dear, atau putuskan segera | itu baik untuk menjaga kesucian dan kehormatan yg hanya 1
 
10. pacaran memang enak, nikmat | sampai sesuatu terjadi (semua begitu cepat), dan satu pergi cuci tangan dan satu menyesal

Ingin jadi istimewa? Baca ini.. ^_^

selamanya, yang dikemas (baca: dihijab) akan dapatkan tempat lebih bagus

selamanya, yang tertutup (baca: dihijab) itu selalu lebih bersih


selamanya, yang dilindungi (baca: dihijab) itu pasti yang dianggap penting 


selamanya, yang dibungkus (baca: dihijab) itu memang lebih berharga

Cuma Teman? Serius... ^_^

lelaki dan wanita hidupnya terpisah, begitulah Rasul contohkan | nggak lantas boleh sms2an, telpon2an, curhat2an dgn alasan "cuma temen"tau

nggak, pacaran itu awalnya "cuma temen" | 
yg selingkuh awanya dari "cuma temen" | 
yg hamil diluar nikah juga alasannya "cuma temen"
batas pergaulan lelaki-wanita hanya sampai sekedar salam, dan interaksi bila ada perlu yg syar'i | 

selain itu, silakan sama yg sejenis
"aku nggak punya perasaan apa2 kok, kan cuma temen" | 
iya, awalnya pacaran begitu, awalnya maksiat juga pake "cuma"
"cuma" itu kata2 yg mengerikan | misal "cuma temen", "cuma sekali kok", "cuma dikit kok", "cuma pegang kok", "cuma coba2 kok"
curhat sama lawan jenis memang enak, dalilnya "saling nasehat-menasihati" 

| dusta, dusta, dusta, tiada yg terjadi selain maksiat, dear..
setan goda anak adam, nggak langsung ekstrim, setan goda sedikit demi sedikit | andalannya pake kata "cuma"
awal godaan "cuma pegang tangan kok", lalu "cuma ciuman kok", terus "cuma ciuman kok", lalu "cuma tidur bareng kok" | 

lalu?
makanya Islam batasi pergaulan lelaki dan wanita | tiada perlu interaksi, tanpa ada keperluan syar'i (yg dibenarkan Allah)
semakin banyak Muslimah bergaul dengan lelaki, makin berkuranglah kehormatannya | 

semakin ia menjaga diri, mulialah dirinya

Air Mengalir akan jernih

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang.Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.

Singa jika tak meninggalkan sarang, tak akan dapat mangsa.

Anak Panah jika tidak ditinggalkan busur tak akan kena sasaran.

Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan akan terus diam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digai dari tambang.

Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.

Imam Syafii

Setiap Orang adalah Pemimpin

Setiap orang adalah pemimpin.
maka mari kita pimpin diri kita bersama menjadi pribadi baik hati dan diridhoi Allah SWT.

mari kita pimpin ibadah kita agar senantiasa istiqomah dan tawakal.

mari kita pimpin cara berbicara kita agar sopan dan santun.
mari kita pimpin cara berfikir kita agar senantiasa berfikir positif pada masalah apapun.
mari kita pimpin tindakan kita agar tidak tergesa-gesa dan salah paham nantinya dengan bertabayun.
mari kita pimpin hati kita agar senantiasa ikhlas dalam hidup ini.
mari kita pimpin nurani kita menjadi pribadi yang senantiasa memaafkan.

Minggu, 29 Juli 2012

DAKWAH... JALAN TERUSS ^_^

Wahai saudaraku... ^_^

Keep moving ya...

seperti hikmah dalam isra mi'raj Rosulullah..

Dipanggil dari arah kanan, Jalan terus...

Dipanggil dari arah kiri, Jalan terus...

Dipanggil seorang wanita yang membuka kedua lengannya, dihiasi perhiasan yang Allah telah menciptakannya, Jalan terus...

Dipanggil orang tua yang memanggil disisi jalan, Jalan terus...

Dipanggil perempuan tua renta disisi jalan, Jalan terus...

DAKWAH... LANJUTKAN... GODAAN KITA HIRAUKAN... KHILAF AMBIL HIKMAH UNTUK JADI PELAJARAN KEDEPAN...

Namun apapun yang terjadi ... JALAN TERUSSS... ^_^

Counter

Pengikut

Jadwal Shalat

Kalender Islam