“(Yaitu) orang-orang (yang menta’ati Allah dan Rasul) yang kepada 
mereka ada orang-orang yang mengatakan:”Sesungguhnya manusia telah 
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada 
mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka 
menjawab: “HasbunalLâh Wani’mal-Wakîl”, Cukuplah Allah menjadi Penolong 
kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (QS. 3:173)
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah 
Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong 
[Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr]“. (QS. 8:40)
“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang 
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak 
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama 
orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang
 muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (al-Qur’an) ini, supaya 
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi 
atau segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan 
berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah 
sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong [Fa "Ni'mal-Mawla 
Wani'man-Nashîr"]“. (QS. 22:78)
Jadi, kalimat-kalimat dzikir tsb, diambil dari nash-nash al-Quran. 
Menurut sebagian Ulama’ kalimat-kalimat tsb. adalah bagian dari 
Asmaul-Husna, yang baik untuk disebut-sebut dalam dzikir, sesuai dengan 
maksud yang diinginkan. Apabila seseorang menginginkan ampunan dari 
Allah, maka ia mengucapkan “Yâ Ghafûr” [Wahai Dzat Maha Pengampun], bila
 ingin mendapat kelapangan rizqi, maka mengucapkan “Yâ Razzâq” [Wahai 
Dzat Pemberi rizqi]. Begitu pula di sini, jika ingin mendapatkan 
perlindungan, mengucapkan HasbunalLlah-u Wani’mal-Wakîl, Ni’mal-Mawlâ 
Wani’man-Nashîr”. Arti dzkir ini adalah: Cukuplah Allah menjadi Penolong
 kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dialah sebaik-baik 
Pelindung dan sebaik-baik Penolong”.
http://www.pesantrenvirtual.com/tanya/360.shtml

Tidak ada komentar:
Posting Komentar