Berkenaan dengan masalah ini,  ada hadits dari Ummul Mukminin Aisyah ra
عن
 عائسة رضي الله عنها قالت : قام رسول الله يصلى في  خميصة ,  ذاة اعلام 
فلما قض صلاته قال : اذهبو بهذه الخميسة إلى ابى جهم بن حديفة  واتون نآ 
نبجانية فاءنها اتهتنى أنفافى صلاة . اخرجه البخاري  في صحيحه رقم  373 
ومسلم فى صحيحه وقم 556 و النساء في المجة  72/2 و ابن ماجة في السنن  رقم 
355 ومالك فى الموطاء 1/91 مع تف ير الوالك ) وأبو عونة في المسند :  24/2 و
 البيهقى في السنن البري '
433/4
Dari Aisyah ra ia berkata 
Rasulullah saw berdiri untuk sholat di kain  yang ada ukirannya, tatkala
 selesai sholat beliau bersabda: Pergilah  kalian dengan kain ini kepada
 Abi Jahm bin Hudzaifah dan datangkanlah  kepadaku dengan kain tebal 
yang tidak ada ukirannya (anbijansyah), Maka  sesungguhnya kain yang ada
 ukirannya itu telah menggagguku dalam sholat.
 
Syarkh hadits ini:
Abi Jahm adalah Ubaidullah (Amir) bin Hudzaifah al Qorsy al aduwi
 
Hanya
 saya Rasulullah menyuruh membawa al kHomishoh beliau karena ia  yang 
telah menghadiahkan kepada Rasulullah. Sebagaimana hadits yang  
diwiyatkan oleh Malik dalam al muwatho’ dari riwayat yang lain dari  
Aisyah.
عن عائسة قالت : أهدي أبوجم بن خذيفة  إلى وسول 
الله صلى الله  عليه وسلم خميصة لها علم فشهد فيها الصلاة فلما انصرف 
قال :
 ردي هذه  الخميصة إلى ابي جهم
 
الهتن     : 
Maksudnya adalah: menyibukkanku
عن صلاة: 
Maksudnya  adalah dari kesempurnaan dalam menghadirkan  dalam sholat.
Berkata Ibnu Daqia
: فيه مبادرة رسول الله إلى مصلح الصلاة وتق ما لعله
 
يخدش فيها
Yaitu:
   Bersegeralah Rsulullah untuk memperbaiki sholat dan  menghilangkan 
sesuatu yang dapat menodai dalah sholat (Fathul Bar’I juz 8  hal: 35-36)
 
Berkata
 As Shonany: Di dalam hadits (hadits Aisyah yang pertama)  merupakan 
tanda atau dalil makruhnya sesuatu yang dapat mengganggu/  menyibukkan 
dalam sholat seperti lukisan dan selainnya dari sesuatu yang  dapat 
menyibukkan hati. (Subulus Shalama 1/ 151)
Berkata Al Izzu bin 
Abdussalam: Makruh sholat diatas sajadah yang  berukiran dan 
berkilau-kilau ….., karena sholat adalah harus tawadhlu  dan tenang, Dan
 orang-orang yang sholat di masjid baik Makkah atau  Madinah mereka 
sholat diatas tanah dan pasir karena tawadhu kepada  Allah.
Kemudian
 perkataan beliau lagi: Maka yang lebih utama adalah  mengikuti 
Rasululllah dalam kejelian dan kejelasan perkataan dan  perbuatan 
beliau. Barang siapa yang taat kepadanya ia akan mendapat  petunjuk dan 
dicintai Alah dan barang siapa yang keluar dari keta’atan  dan mengikuti
 beliau, ia akan dijauhkan dari kebenaran dengan kadar  seberapa jauhnya
 ia menjauh dirinya. (Fatawa Al Izzi Abdussalam: 68)
2.   Dan hadits dari Anas ra
عن
  انس رضي الله عنه قال : كان قرام لعائسة  تسترة به صانب  بيتها فقال لها 
النب ى صلى الله عليه و سلم اميطي عنى , فاءنه لا تزل  نصاويره تعر ض لى في
 صلاة (احرجه البخاري في صحيحه
 374)
 
Dari Anas Radiyallahu anhu 
berkata: Aisyah memiliki sebuah tirai yang  digunakan untuk menutupi 
samping rumahnya, maka Anbi saw bersabda  kepadanya, jauhkanlah tirai 
itu dariku, maka sesungguhnya  gambar-gambarnya mengganggu aku dalam 
sholat.
Hadits tersebut menunjukkan makruhnya sholat ditempat 
yang ada  gambarnya, dan wajib menghilangkan apa saja yang mengganggu 
kekhusyukan  orang sholat baik yang berupa gambar atau lainnya. Dan 
hadits tersebut  juga menunjukkan tidak batalnya sholat, sebab adanya 
gambar, karena Nabi  tidak menghentikan juga  mengurangi sholatnya 
(Narlul author 2/ 153/  sabulussalam 1/ 151)
Berkata Ibnu 
taimiyah: dan pendapat para shahabat seluruhnya adalah  makruh masuk 
gereja  yang ada gambarnya dan sholat di dalamnya dan tiap  tenpat yang 
ada gambarnya dan tiap tempat yang ada gambarnya dan ini  benar dan 
tidak ada keraguan di dalamnya.
Al nahtiyarat Al Alamiyah 254
Al
 Marghinany Al Hanafy  menyebtukan tentang sholat pada tempat yang  ada 
gambarnya dari segi tempatnya: yang paling sangat kemakruhannya  gambar 
berada di dapat orang yang sholat, kemudian diatas kepalanya,  kemudian 
dikanannya, kemudian di kirinya dan kemudian dibelakangnya.
الهدية –695-مع شرح فتح القدير
Kesimpulan: Sholat dengan memakain sajadah atau yang lain yang  terdapat ukirannya atau gambar-gambar, maka hukumnya makruh.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar